TEMPO.CO, Jakarta - Peneliti dari Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia Febrio Kacaribu menyarankan para pemain dompet digital untuk berkonsolidasi dengan perusahaan yang sudah lebih stabil seperti Ovo dan Gopay. Sebab, ia menilai dengan pemain yang cenderung banyak, para pemain fintech pembayaran akan terus beradu kuat dengan metode membakar uang.
"At the end of the day, akan mengarah ke duopoli atau oligopoli yang optimal dengan teknologi semahal ini. Mungkin hanya dua atau tiga, yang bawah-bawah enggak bisa nyodok ke tiga, enggak ada alasan untuk hidup," ujar Febrio dalam diskusi di Jakarta, Rabu, 18 Desember 2019. Ia mengatakan para pemain dompet digital kecil sebaiknya merger untuk menantang pemain terbesar di sektor tersebut.
Karena itu, ia menilai isu mergernya Dana dan Ovo belakangan adalah hal yang masuk akal. "Sampai kapan mereka bisa bakar uang," ujar Febrio.
Selama pemain dompet digital masih kecil, ia merasa mereka tidak bakal bisa bersaing dengan pemain besar seperti Gopay. Sementara, duet Dana dan Ovo dinilai siap berhadapan dengan Gopay.